Selasa, 31 Juli 2018

RESENSI RINGAN: S.P.B.U -Dongeng Sebelum Bangun (2012)

http://axbook.blogspot.com/2018/07/resensi-ringan-review-komik-spbu-ax.html
Judul :S.P.B.U -Dongeng Sebelum Bangun
Tema : Humor
Penulis/Komikus : Pidi Baiq - Rizki Goni
Penerbit : CV Curhat Anak Bangsa & Pastel Books
ISBN : 978-602-7662-00-1
Terbit/Cetakan 1 : Juni 2012
Dimensi : 15,5 x 23,5 cm
Tebal : 116 hlm
Harga Awal : Rp 30.000,-

Komik yang kalau dibaca sepintas aja, kesannya mungkin cuma ngawur, “ini apaan maksudnya”, sesuai tagline-nya yang ‘dibikin untuk memenuhi toko buku’ :D
Tapi kalau dibaca dengan saksama, ada ‘sesuatu’ yang bisa diambil dari dongeng/pengandaian, bahkan mungkin sarkas yang disajikan di komik ini. Mungkin penggemar Pidi Baiq jauh lebih mengerti, berkaca dari buku-buku ‘ngawur’ tapi bestseller-nya beliau.
Oh, ya. Judul ‘S.P.B.U’ itu tidak ada hubungannya dengan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar) :D

Komik ini berisi “3 dongeng”.

Yang pertama adalah cerita/dongeng lomba lari kelinci vs siput, dalam judul: “Dongeng Klin-Klin”. Klin-Klin adalah nama si
Kancil, dan si siput bernama King-Kong. Tentunya, ending cerita ‘dongeng’ ini tidak sama dengan dongeng yang pernah kita dengar sebelumnya, tapi tetap punya pesan “jangan sombong”, yang juga ditambah dengan (kira-kira seperti ini) “jangan memutuskan suatu perkara, saat dalam keadaan emosi”, “jangan optimis berlebihan, tapi tanpa persiapan matang”, dan hal-hal semacam itu, yang bisa kita tarik.

Lalu yang kedua, kisah si Kancil & Buaya-Buaya disungai. Oh tidak, trik si Kancil dengan menyuruh para Buaya untuk berbaris di sepanjang sungai agar ia bisa ‘menghitung para buaya’, tidak berhasil di cerita ini. Dan bukan Kancil yang jadi tokoh utama, “Dongeng Kafibara”. Si hewan pengerat inilah yang akan membantu Kancil menyeberang sungai, dengan kemampuan bersilatlidah-nya yang lebih up to date daripada si Kancil. Karna memang tiap ‘orang’ harus berkembang, menyesuaikan jaman, tidak hanya disitu-situ saja.
walau ia tetap jadi ‘public figur’-nya, tapi cerita ini berjudul:

Di dongeng kedua ini ada lebih banyak dialog, lebih mudah mengundang tawa, juga lebih mudah dimengerti -bahkan saat pertama kali dibaca, dan jadi cerita favorit saya di komik ini.

Dan dongeng ketiga/terakhir, yang jumlah halamannya mengambil “Dongeng DipDipPop”. DipDipPop adalah nama singkat dari si monster (menyebut nama lengkapnya, penuh 4 halaman). Ia datang ke sebuah kota yang tenang, dan mulai menghancurkannya. Saat para ‘ikon’ terkenal tak bisa diharapkan, muncullah jagoan kita: SPBU, si coverboy komik ini, sekaligus judul komik -dan seperti disebut diatas, tidak ada hubungannya dengan tempat beli bensin. Ia punya singkatannya sendiri, yang mungkin agak garing :D
setengah dari komik ini, berjudul :

Disamping pertarungan DipDipPop melawan SPBU, di judul ini juga merekam berbagai reaksi warga kota, yang mungkin ‘diambil’ dari (dunia nyata) bagaimana masyarakat kita menyikapi sesuatu yang sedang ‘happening/viral’.

Dengan narasi khas Pidi Baiq dan art kartun khas Rizki Goni, juga ‘makna’ yang bisa digali lewat pandangan masing-masing pembaca, mungkin ini bukan komik ber‘tema’ pasaran dan favorit, tapi okelah jadi koleksi, dan statusnya tentu lebih dari sekedar ‘memenuhi rak toko buku’.





Posting Terkait Dalam Folder Yang Sama :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks for Reading !
Leave your comment here....